Kamis, 18 Oktober 2012

Sistem Informasi Akuntansi

Informasi merupakan sumber daya yang sangat penting bagi organisasi. Informasi tidak hanya diperlukan oleh pihak-pihak di dalam perusahaan, melainkan juga oleh pihak-pihak di luar perusahaan. Pihak didalam perusahaan atau pihak intern meliputi para manajer dan karyawan. Para manajer memerlukan informasi dalam rangkan melaksanakan fungsi-fungsi manajemen, yaitu: perencanaan, pengorganisasian, menggerakkan dan pengendalian aktivitas perusahaan. Sedangkan karyawan memerlukan informasi untuk melaksanakan kegiatan sehari-hari.
Pihak di luar perusahaan atau pihak ekstern yang memerlukan informasi antara lain: pembeli dan pengguna jasa, kreditur, investor, pemasok dan kantor pajak. Masing-masing pihak ekstern ini mempunyai kepentingan yang berbeda-beda, sehingga penyajian informasi untuk pihak ekstern biasanya dibuat berdasarkan standar umum yeng telah ditetapkan oleh suatu lembaga tertentu. Misalnya, pembeli dan pengguna jasa memerlukan informasi berkaitan dengan barang/jasa apa yang tersedia, bagaimana cara memperolehnya, berapa harganya dan lain-lain. Kreditur akan memerlukan informasi berkaitan dengan penetapan kebijakan khususnya keputusan pemberian kredit kepada peruahaan tersebut.
Infromasi yang berguna bagi pemakainya dihasilkan oelh sistem informasi yang baik. Informasi yang baik adalah informasi yang dapat disediakan pada waktu yang diperlukan, handal dan dapat dipercaya. Informasi yang disediakan menyangkut hal-hal yang relevan saja. Sistem informasi yang baik dirancang dengan baik pula, disertai dengan kerja sama berbagi pihak yang terlibat.
A. Definisi Sistem
Definisi sistem menurut C. West Churchman dalam bukunya berjudul The Systems Approach yang diterjemahkan oleh Amirin(1996:11) sebagai berikut: Sistem adalah sistem sebagai sesuatu yang tersusun dari sekumpulan komponen yang bergerak bersama-sama untuk mencapai suatu tujuan sistem tersebut.
Sedangkan definisi sistem menurut Jogiyanto Hartono (1999:4) menjelaskan bahwa: Sistem adalah suatu jaringan dari pada elemen-elemen yang saling berhubungan, membentuk satu kesatuan untuk melaksanakan suatu tujuan pokok dari sistem tersebut.
Terdapat dua kelompok dalam mendefinisikan sistem, yaitu yang menekankan pada prosedur dan menekankan pada komponen-komponennya atau elemennya. Menurut Andri Kristanto, sistem yang menekankan pada prosedur dan elemennya adalah sebagai berikut:
Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melaksanakan suatu kegiatan atau menyelesaikan sasaran tertentu. Sistem juga merupakan kumpulan elemen-elemen yang saling terkait dan bekerjasam untuk memproses masukan yang ditujukan pada sistem tersebut dan mengolahnya sampai menghasilkan keluaran yang diinginkan.
Suatu sistem mempunyai maksud tertentu. Ada yang menyebutkan maksud dari sistem adalah untuk mencapai suatu tujuan (goal) dan ada yang menyebutkan untuk mencapai suatu sasaran (objectives). Goal biasanya dihubungkan dengan ruang lingkup yang lebih luas dan sasaran dalam ruang lingkup yang lebih sempit. Antara tujuan dan sasaran digunakan secara bergantian dan tidak dibedakan tergantung dari ruang lingkup sistemnya.
Sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yaitu: mempunyai komponen sistem (components), batas sistem (boundary), lingkungan luar sistem (environments), penghubung (interface), masukan (input), keluaran (output), pengolah (process), dan sasaran atau tujuan.
1. Komponen Sistem
Suatu sistem yang terdiri dari beberapa komponen yang saling berinteraksi dan bekerja sama untuk membentuk satu kesatuan.
2. Batasan Sistem
Merupakan daerah yang membatasi antara satu sistem dengan yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya.
3. Lingkungan Luar Sistem
Suatu sistem yang ada diluar batas yang mempengaruhi suatu sistem tertentu, dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan.

4. Penghubung Sistem
Merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem lainya yang memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem dengan subsistem lainnya. Keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lainnya dengan melalui penghubung dan dengan penghubung satu subsistem dapat berintegrasi dengan subsistem lain sehingga membentuk satu kesatuan.
5. Masukan Sistem
Merupakan bahan atau energi yang dimasukan ke dalam suatu sistem dapat berupa masukan perawatan (maintenance) atau masukan (signal input). Masukan perawatan adalah energi yang dimasukan supaya sistem tersebut dapat beroprasi sedangkan masukan signal adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran.
6. Keluaran Sistem
Keluaran merupakan hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan manjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan.
7. Pengolah Sistem
Merupakan bagian yang mengolah proses masukan menjadi keluaran
8. Sasaran Sistem
Merupakan suatu tujuan yang akan dicapai oleh sebuah sistem.
B. Definisi Informasi
Informasi merupakan hasil dari kegiatan pengolahan data yang memberikan bentuk yang lebih berguna dan berarti dari suatu kejadian
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa informasi adalah: kumpulan data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerima. Dengan kata lain sumber informasi adalah data, data menggambarkan suatu kejadian yang sedang terjadi, dimana data tersebut akan diolah dan diterapkan dalam sistem menjadi input yang berguna dalam suatu sistem.
Agar informasi tersebut berguna bagi pihak yang memerimanya, maka harus memenuhi kualitas tertentu. Adapun kualitas informasi tersebut adalah sebagai berikut:
1. Akurat
Suatu informasi yang dihasilkan harus bebas dari kesalahan-kesalahan dapat dipercaya dan tidak menyesatkan bagi orang yang menerimanya.
2. Tepat Waktu
Informasi yang diterima harus tepat pada waktunya, sebab informasi yang diterima terlambat maka informasi tersebut sudah tidak berguna lagi dan tidak mempunyai nilai yang baik.
3. Relevan
Suatu informasi harus mempunyai manfaat bagi si penerima, sebab informasi iniakan berguan untuk pengambilan suatu keputusan dalam pemecahan suatu permasalahan
4. Ekonomis dan Efisien
Informasi yang dihasilkan mempunyai manfaat yang lebih besar dibanding dengan biaya mendapatkannya dan sebagian besar informasi tidak dapat ditaksir keuntungannya dengan uang tetapi dapat ditaksir nilai efektifitasnya.
1.2. Hubungan berbagai Sistem Informasi
Informasi yang diperlukan oleh manajemen dapat berasal dari pihak laindi luar perusahaan (disebut informasi eksternal) dan dari dalam perusahaan sendiri (disebut informasi internal). Informasi internal lebih mudah didapatkan dari pada informasi eksternal, karena datanya sudah tersedia di dalam perusahaan dan sumbernya pasti. Sehingga manajemen dapat mengolah data menjadi informasi yang sesuai dengan keinginannya. Informasi eksternal jauh lebih bervariasi baik sumbernya, formalitasnya maupun bentuknya.
Sistem informasi sangat luas pengertian dan lingkupya, sehingga dibutuhkan sumber daya yang tidak sedikit untuk menyusunnya. Oleh karena itu perlu dibagi-bagi lagi menjadi berbagai jenis sistem yang lebih sempit. Berbagai sistem informasi ini saling berkait, saling mendukung dan saling bekerja sama, sehingga membentuk suatu supra sistem atau sistem yang lebih besar, yaitu sistem informasi manajemen. Dengan demikian suatu sistem informasi manajemen terdiri dari berbagai subsistem, antara lain:
a. Sistem informasi pemasaran
b. Sistem informasi personalia
c. Sistem informasi aktiva
d. Sistem informasi akuntansi
e. Sistem otomatisasi kantor.
Salah satu subsistem yang banyak diperlukan dalam perusahaan adalah sistem informasi akuntansi. Sistem informasi akuntansi disusun untuk mengumpulkan data akuntansi dan mengolahnya menjadi informasi akuntansi, yang kelak akan digunakan manajemen untuk bahan pengambilan keputusan.
Sebagai sistem yang cukup besar, sistem informasi akuntansi mempunyai beberapa subsistem atau komponen, diantaranya adalah:
1. Sistem pembelian
2. Sistem penjualan
3. Sistem piutang dagang
4. Sistem pengawasan
5. Sistem penggajian
6. Sistem buku besar
7. Sistem akuntansi biaya
8. Sistem penganggaran