Informasi merupakan sumber daya yang sangat penting bagi organisasi.
Informasi tidak hanya diperlukan oleh pihak-pihak di dalam perusahaan,
melainkan juga oleh pihak-pihak di luar perusahaan. Pihak didalam
perusahaan atau pihak intern meliputi para manajer dan karyawan. Para
manajer memerlukan informasi dalam rangkan melaksanakan fungsi-fungsi
manajemen, yaitu: perencanaan, pengorganisasian, menggerakkan dan
pengendalian aktivitas perusahaan. Sedangkan karyawan memerlukan
informasi untuk melaksanakan kegiatan sehari-hari.
Pihak di luar
perusahaan atau pihak ekstern yang memerlukan informasi antara lain:
pembeli dan pengguna jasa, kreditur, investor, pemasok dan kantor pajak.
Masing-masing pihak ekstern ini mempunyai kepentingan yang
berbeda-beda, sehingga penyajian informasi untuk pihak ekstern biasanya
dibuat berdasarkan standar umum yeng telah ditetapkan oleh suatu lembaga
tertentu. Misalnya, pembeli dan pengguna jasa memerlukan informasi
berkaitan dengan barang/jasa apa yang tersedia, bagaimana cara
memperolehnya, berapa harganya dan lain-lain. Kreditur akan memerlukan
informasi berkaitan dengan penetapan kebijakan khususnya keputusan
pemberian kredit kepada peruahaan tersebut.
Infromasi yang berguna
bagi pemakainya dihasilkan oelh sistem informasi yang baik. Informasi
yang baik adalah informasi yang dapat disediakan pada waktu yang
diperlukan, handal dan dapat dipercaya. Informasi yang disediakan
menyangkut hal-hal yang relevan saja. Sistem informasi yang baik
dirancang dengan baik pula, disertai dengan kerja sama berbagi pihak
yang terlibat.
A. Definisi Sistem
Definisi sistem menurut C. West
Churchman dalam bukunya berjudul The Systems Approach yang diterjemahkan
oleh Amirin(1996:11) sebagai berikut: Sistem adalah sistem sebagai
sesuatu yang tersusun dari sekumpulan komponen yang bergerak
bersama-sama untuk mencapai suatu tujuan sistem tersebut.
Sedangkan
definisi sistem menurut Jogiyanto Hartono (1999:4) menjelaskan bahwa:
Sistem adalah suatu jaringan dari pada elemen-elemen yang saling
berhubungan, membentuk satu kesatuan untuk melaksanakan suatu tujuan
pokok dari sistem tersebut.
Terdapat dua kelompok dalam
mendefinisikan sistem, yaitu yang menekankan pada prosedur dan
menekankan pada komponen-komponennya atau elemennya. Menurut Andri
Kristanto, sistem yang menekankan pada prosedur dan elemennya adalah
sebagai berikut:
Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari
prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk
melaksanakan suatu kegiatan atau menyelesaikan sasaran tertentu. Sistem
juga merupakan kumpulan elemen-elemen yang saling terkait dan bekerjasam
untuk memproses masukan yang ditujukan pada sistem tersebut dan
mengolahnya sampai menghasilkan keluaran yang diinginkan.
Suatu
sistem mempunyai maksud tertentu. Ada yang menyebutkan maksud dari
sistem adalah untuk mencapai suatu tujuan (goal) dan ada yang
menyebutkan untuk mencapai suatu sasaran (objectives). Goal biasanya
dihubungkan dengan ruang lingkup yang lebih luas dan sasaran dalam ruang
lingkup yang lebih sempit. Antara tujuan dan sasaran digunakan secara
bergantian dan tidak dibedakan tergantung dari ruang lingkup sistemnya.
Sistem
mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yaitu: mempunyai
komponen sistem (components), batas sistem (boundary), lingkungan luar
sistem (environments), penghubung (interface), masukan (input),
keluaran (output), pengolah (process), dan sasaran atau tujuan.
1. Komponen Sistem
Suatu sistem yang terdiri dari beberapa komponen yang saling berinteraksi dan bekerja sama untuk membentuk satu kesatuan.
2. Batasan Sistem
Merupakan daerah yang membatasi antara satu sistem dengan yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya.
3. Lingkungan Luar Sistem
Suatu
sistem yang ada diluar batas yang mempengaruhi suatu sistem tertentu,
dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan.
4. Penghubung Sistem
Merupakan
media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem lainya yang
memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem dengan
subsistem lainnya. Keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan
untuk subsistem lainnya dengan melalui penghubung dan dengan penghubung
satu subsistem dapat berintegrasi dengan subsistem lain sehingga
membentuk satu kesatuan.
5. Masukan Sistem
Merupakan bahan atau
energi yang dimasukan ke dalam suatu sistem dapat berupa masukan
perawatan (maintenance) atau masukan (signal input). Masukan perawatan
adalah energi yang dimasukan supaya sistem tersebut dapat beroprasi
sedangkan masukan signal adalah energi yang diproses untuk didapatkan
keluaran.
6. Keluaran Sistem
Keluaran merupakan hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan manjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan.
7. Pengolah Sistem
Merupakan bagian yang mengolah proses masukan menjadi keluaran
8. Sasaran Sistem
Merupakan suatu tujuan yang akan dicapai oleh sebuah sistem.
B. Definisi Informasi
Informasi
merupakan hasil dari kegiatan pengolahan data yang memberikan bentuk
yang lebih berguna dan berarti dari suatu kejadian
Dari pengertian
di atas dapat disimpulkan bahwa informasi adalah: kumpulan data yang
diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang
menerima. Dengan kata lain sumber informasi adalah data, data
menggambarkan suatu kejadian yang sedang terjadi, dimana data tersebut
akan diolah dan diterapkan dalam sistem menjadi input yang berguna dalam
suatu sistem.
Agar informasi tersebut berguna bagi pihak yang
memerimanya, maka harus memenuhi kualitas tertentu. Adapun kualitas
informasi tersebut adalah sebagai berikut:
1. Akurat
Suatu
informasi yang dihasilkan harus bebas dari kesalahan-kesalahan dapat
dipercaya dan tidak menyesatkan bagi orang yang menerimanya.
2. Tepat Waktu
Informasi
yang diterima harus tepat pada waktunya, sebab informasi yang diterima
terlambat maka informasi tersebut sudah tidak berguna lagi dan tidak
mempunyai nilai yang baik.
3. Relevan
Suatu informasi harus
mempunyai manfaat bagi si penerima, sebab informasi iniakan berguan
untuk pengambilan suatu keputusan dalam pemecahan suatu permasalahan
4. Ekonomis dan Efisien
Informasi
yang dihasilkan mempunyai manfaat yang lebih besar dibanding dengan
biaya mendapatkannya dan sebagian besar informasi tidak dapat ditaksir
keuntungannya dengan uang tetapi dapat ditaksir nilai efektifitasnya.
1.2. Hubungan berbagai Sistem Informasi
Informasi yang diperlukan oleh manajemen dapat berasal dari pihak
laindi luar perusahaan (disebut informasi eksternal) dan dari dalam
perusahaan sendiri (disebut informasi internal). Informasi internal
lebih mudah didapatkan dari pada informasi eksternal, karena datanya
sudah tersedia di dalam perusahaan dan sumbernya pasti. Sehingga
manajemen dapat mengolah data menjadi informasi yang sesuai dengan
keinginannya. Informasi eksternal jauh lebih bervariasi baik sumbernya,
formalitasnya maupun bentuknya.
Sistem informasi sangat luas
pengertian dan lingkupya, sehingga dibutuhkan sumber daya yang tidak
sedikit untuk menyusunnya. Oleh karena itu perlu dibagi-bagi lagi
menjadi berbagai jenis sistem yang lebih sempit. Berbagai sistem
informasi ini saling berkait, saling mendukung dan saling bekerja sama,
sehingga membentuk suatu supra sistem atau sistem yang lebih besar,
yaitu sistem informasi manajemen. Dengan demikian suatu sistem informasi
manajemen terdiri dari berbagai subsistem, antara lain:
a. Sistem informasi pemasaran
b. Sistem informasi personalia
c. Sistem informasi aktiva
d. Sistem informasi akuntansi
e. Sistem otomatisasi kantor.
Salah
satu subsistem yang banyak diperlukan dalam perusahaan adalah sistem
informasi akuntansi. Sistem informasi akuntansi disusun untuk
mengumpulkan data akuntansi dan mengolahnya menjadi informasi akuntansi,
yang kelak akan digunakan manajemen untuk bahan pengambilan keputusan.
Sebagai sistem yang cukup besar, sistem informasi akuntansi mempunyai beberapa subsistem atau komponen, diantaranya adalah:
1. Sistem pembelian
2. Sistem penjualan
3. Sistem piutang dagang
4. Sistem pengawasan
5. Sistem penggajian
6. Sistem buku besar
7. Sistem akuntansi biaya
8. Sistem penganggaran